Rabu, 29 Juli 2009
Mana langkah yang lebih jauh : berjalan atau berlari ?
Seorang sahabat pernah mengatakan "Ok, sekarang saya segera berlari mengejar ketinggalan dari yang lain ?"
Kedengarannya sangat bersemangat untuk melakukan segala sesuatu, bukan ? Dan agar sahabat tersebut dapat mencapai keinginannya, saya memberikan sharing kepadanya.
"Sahabatku, " saya mengatakan kepadanya, " apabila engkau belum terbiasa berlari maka engkau akan semakin tertinggal jauh dari teman-teman yang lain walaupun mereka kelihatannya hanya berjalan biasa saja. "
" Bagaimana mungkin ? " bantahnya, " dengan berlari saya akan menyusul yang lain "
" Betul sahabatku ! Memang dengan berlari engkau akan lebih cepat dan mungkin segera menyusul yang lain " jawab saya kemudian.
" Dan engkau harus terbiasa berlari sebelumnya untuk melakukannya .........
Bila tidak, banyak hal yang akan membuatmu tidak sampai. Engkau bisa jadi kehabisan napas, engkau bisa jadi letih karena kehabisan tenaga, atau otot kakimu terluka karena memaksakan diri.
Saya menyarankan engkau, sahabatku yang belum terbiasa berlari, latihlah dirimu berjalan untuk mempersiapkan dirimu agar kuat untuk berlari.
Engkau dapat berjalan jauh setiap hari dan perhatikan nafas, tenaga dan tubuhmu sampai kuat berjalan jauh.
Di tahap berikutnya, bila dirimu lebih kuat, berlari kecil dengan jarak tertentu yang memungkinkan bagi dirimu.
Sampai suatu waktu, engkau telah kuat dan siap berlari dengan jarak yang lebih jauh lagi.
Engkau hanya perlu cepat pada waktunya, yaitu begitu dirimu siap dan ingatlah kapan harus berhenti untuk melangkah perlahan namun mantap dan pasti sebelum berlari kembali ! "
doa a-b-c .......
Suatu hari sudah petang seorang petani miskin pulang dari pasar, menyadari bahwa ia lupa membawa buku doanya. Roda gerobaknya terlepas tepat di tengah hutan, dan ia menyesal bahwa hari akan lewat tanpa bisa mengucapkan doanya.
Maka inilah doa yang dibuatnya: "Perbuatanku amat bodoh, ya Tuhan. Aku meninggalkan rumah pagi ini tanpa membawa buku doa. Dan ingatanku itu sedemikian rupa hingga doa satu pun tak dapat kukatakan tanpa buku. Maka inilah yang hendak kukatakan: Aku akan mengucapkan a-b-c ... lima kali pelan-pelan dan Engkau, yang mengetahui semua doa, bisa mengatur huruf-hurufnya, untuk membentuk doa, yang tak dapat kuingat."
Dan Tuhan berkata kepada kepada para malaikat-Nya: "Dari segala doa yang Aku dengar hari ini, satu ini niscaya yang paling baik, karena datang dari hati yang sederhana dan jujur."
sumber : Doa Sang Katak 1, Anthony de Mello
Tiga permohonan ampun kepada Tuhan !
Doa seorang penyembah kepada Dewa Wishnu :
"Tuhan, aku mohon ampun untuk tiga dosa besar. Aku pergi berziarah mengunjungi banyak kuil-kuilmu, lupa akan kehadiranmu di mana saja; kedua, aku begitu kerap berseru kepadamu minta tolong, dan lupa bahwa engkau lebih dari aku memperhatikan kesejahteraanku, dan akhirnya, di sini aku mohon pengampunan, sedang aku tahu bahwa dosa-dosa kami sudah diampuni, sebelum kami melakukannya."
sumber : Doa Sang Katak - 1, Anthonny de Mello
"Tuhan, aku mohon ampun untuk tiga dosa besar. Aku pergi berziarah mengunjungi banyak kuil-kuilmu, lupa akan kehadiranmu di mana saja; kedua, aku begitu kerap berseru kepadamu minta tolong, dan lupa bahwa engkau lebih dari aku memperhatikan kesejahteraanku, dan akhirnya, di sini aku mohon pengampunan, sedang aku tahu bahwa dosa-dosa kami sudah diampuni, sebelum kami melakukannya."
sumber : Doa Sang Katak - 1, Anthonny de Mello
Langganan:
Postingan (Atom)