Rabu, 12 November 2008

Desa Bumbu - Bogor




Selasa siang setelah melakukan kunjungan ke pabrik minuman di daerah sebelum Lido, saya bersama teman-teman kantor bertujuh mencari tempat makan. Pada awalnya tidak ada yang punya ide tempat makan yang enak di daerah Lido, kami memutuskan untuk ke Bogor untuk makan siang.

Di dalam mobil yang baru bergerak seratus meter, muncul ide untuk melihat ke arah Lido ada rumah makan apung. Sesampainya di sana terlihat rumah makan yang terletak di tengah danau kecil. Untuk sampai ke rumah makanya sendiri setelah turun dari mobil, harus menumpang perahu gratis yang disediakan.

Sebagian teman tidak berminat untuk mencobanya. Entah karena melihat airnya yang kecoklatan menimbulkan kesan kotor entah takut kecebur hehehehe. Tidak jauh sebelum rumah makan tersebut kami melihat plank bertuliskan Resort Restaurant Desa Bumbu. Alhasil kami sepakat untuk ke sana saja.

Posisinya sendiri kalau dari arah Ciawi ke Sukabumi, ada jalan bernama Caringin tidak jauh dari Hotel Kinasih di kiri jalan. Dari jalan raya untuk masuk ke dalam sekitar 800 m. Restonya sendiri ditata sedemikian di antara sawah-sawah.

Dari kejauhan memandang nampak Gunung Gede dengan hijau sepanjang mata memandang. Di depan restonya sendiri nampak sawah-sawah berlumpur yang belum dibajak dan sawah dengan padi menguning yang siap dipanen.

Selain resto dengan ruang makan seperti umumnya, di sekelilingnya terdapat saung-saung besar kecil. Saung-saung kecil dapat ditempati sekitar 4 - 6 orang sementar saung besar yang kami masuki menampung 8 - 10 orang. Tidak sempat menghitung saung-saung di sana, namun perkiraan saya tidak kurang dari 20-an saung ada di sana.

Makanan yang ditawarkan memang cocok untuk suasana di tengah sawah, makanan khas Tatar Sunda. Kami mencoba mulai tahu tempe goreng, gurame bakar, gurame goreng, pepes ikan mas, karedok. Enak ! Angin bertiup kadang sepoi kadang kencang. Sejuknya ! Sekeliling saung ada sawah-sawah yang baru ditanami, ada juga bagian yang ditanami cabai dan sayuran lain. Suara gemericik air sungai yang mengalir terdengar sayup-sayup.

Kejenuhan menghadapi pekerjaan sehari-hari di tambah pemandangan gersang daerah industri membuat Desa Bumbu menjadi tempat yang indah dan menyenangkan. Karyawan di sana berpesan kalau mau datang akhir minggu atau libur agar booking dulu karena selalu penuh. Mau coba !


8 komentar:

Anonim mengatakan...

Duh, enaknya yang jalan-jalan ;-) udah siap dong, buat review lagi? hehehe =)

penulis mengatakan...

jk melakukan kunjungan ke suatu daerah, terus mampir makan, aku paling bergairah.... selamat!!!

Yosandy Lip San mengatakan...

Rin : iya neh itung itung jenuh kebanyakan baca, bacaan pada berantakan d

Mas Nur : hehehee apalagi kalau gratis... tunggu info berikutnya tentang makan memakan ....

Ika Nuri mengatakan...

Wuih, enaknya. Ini yang waktu satu harian kau dinas luar ya? Kesampaian ya rehatnya, even masih tetap kerja ya, he he he. :)

Wah, ini tampilan asrinya nih. Kalau ke Bandung, bisa mampir juga tuh ke Atmosphere yang nuansa bale-bale etnik modern. Dengan makanan yang dikemas lebih modern juga tapi citra rasa indonesianya masih oke. Tempat ini terletak di jalan Lengkong, Bandung. Ada sedikit reportasenya tuh di Coretan Nuri, waktu beberapa tempo lalu yang pulang ke Bandung.

Kapan nih di invite? :)

He he he....

Yosandy Lip San mengatakan...

K : bener Pok .... tapi bukan rehat jg ... jeda sesaat saja .... dah lama juga gak ke Bandung

Ika Nuri mengatakan...

He he he, kemarin sih diajak ke Bandung ga mau. :)

Yosandy Lip San mengatakan...

no comment .... no comment :)

Ika Nuri mengatakan...

Ha ha ha....

Pembaca Nomor :

Twitter