Selasa, 28 Oktober 2008

IF TOMORROW COMES


Judul buku : IF TOMORROW COMES - BILA ESOK TIBA

Pengarang : SIDNEY SHELDON

Alih bahasa : MILDAWANI SUSETYO

Penerbit : GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA

Cetakan : KEDUA BELAS , JANUARI 2005

Tebal buku : 704 halaman


Apa hubungannya seorang karyawati Kepala Bagian sebuah bank dengan pembunuh dan pencuri profesional berpenghasilan jutaan dollar ? Mereka dihubungkan karena balas dendam, ketiganya itu bahkan orang yang sama.

Tracy Whitney sang karyawati Kepala Bagian di Philadelphia and Fidelity Bank, bank dengan jaringan internasional yang luas. Pekerjaan Tracy adalah mengutip kembali pemindahan kawat kiriman uang melalui komputer ke bank-bank lain. Setiap hari, jutaan dolar secara elektronis berpindah melalui tangan Tracy.

Tracy bertemu Charles Stanhope III pada suatu simposium Keuangan di mana Charles menjadi pembicara tamu. Ia menjalankan perusahaan semacam Badan Penanaman Modal yang didirikan oleh kakek buyutnya. Sejak awal Tracy telah tertarik pada Charles, meskipun ia tetap menjaga jarak karena sadar bahwa pria itu merupakan idaman dan incaran setiap wanita di Philadelphia.

Kini, ketika Tracy berjalan ke tempat kerjanya, orang di sepanjang jalan tersenyum, iri melihat kebahagiaan yang terpancar di wajahnya. Ia tersenyum kembali kepada mereka.

Betapa amat bahagianya aku saat ini, pikir Tracy Whitney. Aku akan menikah dengan pria yang kucintai, dan aku akan mempunyai anak darinya. Apalagi yang diinginkan seorang wanita selain hal itu ?

Bencana mulai menghampiri setelah makan malam bersama orang tua Charles. Jam di samping tempat tidur menunjukkan pukul 02.30 dinihari. Ia menyambar telepon, “Halo?”

“Saya Letnan Miller dari Kepolisian New Orleans. Apakah ini Nona Tracy Whitney ?”
“ Mengenai Ibu Anda “
“Ia meninggal, Nona Whitney. “

Rasanya tak mungkin ibunya meninggal. Ia selalu begitu penuh semangat hidup. Mereka mempunyai hubungan yang begitu dekat dan penuh kasih sayang. Ketika ayah Tracy meninggal, banyak tawaran dari orang-orang yang ingin membeli perusahaannya. Mereka menawari Doris Whitney sejumlah besar uang yang dapat dipakainya untuk menikmati sisa hidupnya, tetapi ia menolak mentah-mentah untuk menjual perusahaan suaminya.

“ Ia ditemukan bunuh diri.”

Surat yang ditinggalkan Doris Whitney pun tak memberi jawaban atas kematiannya. Otto Schmidt, pegawai perusahaan ayahnya yang setia menyampaikan jawaban itu. Ibunya telah ditipu oleh Joe Romano dengan menawarkan harga sepuluh kali lipat harga perusahaan. Joe adalah tangan kanan Anthony Orsatti, yang mengendalikan New Orleans.

“Romano memberinya pembayaran uang muka yang amat kecil. Ketika Romano mengambil alih perusahaan, ia menghasut orang-orang, dan memasukkan anak buahnya untuk menjalankan perusahaan. Kemudian ia mulai menghancurkan perusahaan. Ia menjual semua asset dan memesan banyak perlengkapan , lalu menjualnya lagi tapi tidak membayarnya.”

Kemarahan membuat Tracy menemui Joe dan menembaknya. Setelah penembakan itu, Tracy ditangkap polisi di bandara. Konspirasi busuk antara pengacaranya Perry Pope dan Hakim Henry Lawrence yang tanpa sepengetahuan Tracy adalah orang-orang Orsatti membuat Tracy dijatuhi hukuman penjara lima belas tahun.

Charles tidak dapat menerima skandal yang menyentuh keluarga Stanhope dan menolak membantu Tracy. Tracy menjalani hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Louisiana Selatan. Inilah neraka.

Malam pertama di penjara itu membuat Tracy yang bertahan dari pemerkosaan dari teman-teman wanita satu selnya, terbaring di lantai dengan genangan di sekelilingnya, wajahnya bekas dipukuli dan salah satu mata menutup karena bengkak.

Bagaimana Tracy dapat menjalani hari-harinya di penjara, bertahan dari para tahanan lain ?

Apakah Tracy berhasil melarikan diri dari penjara seperti rencananya ?

Tracy yang gagal melarikan diri bagaimana kemudian dapat bebas dari penjara ?

Apakah Tracy berhasil membalas dendamnya ?

Pembaca dapat menemukan jawabannya di IF TOMORROW COMES – BILA ESOK TIBA karya Sidney Sheldon sang Empu karya-karya best seller dengan 200 juta eksemplar bukunya sudah beredar di pasaran dan diterbitkan dalam 73 bahasa di 100 negara. LUAR BIASA ! ! !

4 komentar:

Rina Suryakusuma mengatakan...

Yos, setuju!
Karya ini bagus banget. Salah satu masterpiece-nya Mr. Sheldon.
Selain ini, aku juga suka buku windmill of God, Rage of Angels dan sands of time.

Yosandy Lip San mengatakan...

Setuju Rin.... justru judul ini yang membuat gue membaca buku-buku selanjutnya dari Mr. Sheldon.... seinget gue sih dah semua bukunya gue baca... yang If Tomorrow Comes ini dibaca ulang buat nostalgia... cuma gue agak bingung ... seinget gue buku ini gue baca pas minjem di perpustakaan SMA sebelum 91 tapi di bukunya cetakan pertama 98 ... seinget gue antara 97 - 99 gue dah jarang baca novel... entahlah ....

Anonim mengatakan...

Yang jelas Yos, gue juga bacanya sebelum tahun 98. Waktu gue kelas 3 smp gue udah punya kok bukunya. Dan gue smp itu kan tahun 93 an. Tapi gue nggak cek yang edisi baru sih, karena edisi lamanya aja masih komplit.

Yosandy Lip San mengatakan...

berarti bener ... ampe penasaran ... mungkin keliru kali di cetakan barunya .... jangan-jangan 1988 kali hehehehe :)ketauan generasinya .... angkatan balai pustaka ....

Pembaca Nomor :

Twitter