Bagaimana supaya mampu memaafkan engkau... dia... mereka ... mampukan memaafkan diri sendiri dengan ikhlas dan tulus ?
"Tubuh dan pikiran akan tetap sehat jika tidak dipaksa untuk menyesali masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan. Cukup hadapi saja persoalan hari ini dengan bijak." - Budha
Sang Pencipta... dariNya hidupku ... untukNya pasrah jiwaku ... kuasaNya adalah perintah tubuhku... tak dapat berhenti di alam ini kecuali ijinNya ...
Diriku adalah sahabat di jiwaku ... setelahnya sesamaku dan alam yang kucintanya ... sahabat yang tahuku setia dalam gelap malam dan kemilau siang ... aku mencintainya dalam damai bening air yang mengalir ... pun deru hempas angin yang berlalu ..
Berapa besar aku menghargai kehidupan ini sekiranya aku tahu kehidupan memberikan harga yang luar biasa dan berlimpah ?
Jika aku memiliki kedamaian dalam diriku, rasanya mudah mendapatkan kedamaian dengan sesama... Bahkan kehidupan memberikan kedamaian yang berlimpah ... Karena demikian Tuhan memberikannya ...
“ Janganlah menunggu tidak ada waktu yang tepat untuk memulai. Mulailah dari titik di mana Anda berdiri dan kemampuan yang Anda punyai, dan kemampuan yang lebih baik akan muncul di dalam perjalanan Anda.” - Napoleon Hill
Benar seorang sahabat mengatakan "step by step ..."
Mampukah manusia menodai Keagungan dan Kesucian Tuhan, betapapun kotornya perilaku manusia ? Mampukah manusia menambah Keagungan dan Kesucian Tuhan sedebu saja, betapapun sucinya perbuatan manusia itu ?
Bukankah hanya Tuhan yang berhak mengadili umat-Nya ? Adakah Tuhan mengijinkan umat-Nya menghakimi ? Bukankah tugas manusia untuk mengajak dan mengingatkan sesamanya pada kebaikan ?
Percayakah Anda bahwa kompetisi melawan hukum keseimbangan alam termasuk melawan sistem dalam tubuh Anda sendiri ? ... Tubuh diciptakan untuk menjaga keseimbangan dan kehidupan dari mulai kerja sama antara sistem dalam tubuh Anda sampai kerja sama terkecil di tingkat sel , ... ketika sel mulai berkompetisi maka timbullah penyakit, di titik ekstreme penyakit Kanker adalah bentuk terjadinya kompetisi dalam sel tubuh seseorang...
Sulit untuk tidak mengatakan ini adalah bukan keajaiban dari Mu, Tuhan ... tak pernah membayangkan berkah Mu sampai seistimewa ini ... tak mencarinya dan aku mendapatkan bahagia yang sungguh berlimpah, terima kasih Tuhan . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar