Paradox kehidupan : manusia berupaya mencari kedamaian diri - dalam kehidupan sehari-hari justru melakukan kekerasan terhadap sesamanya !
Seberapa sering kita menemukan diri kita atau sekeliling kita menyalahkan dan menghakimi orang lain sementara tidak jelas apa manfaatnya perbuatan tersebut ?
Bagaimana saya dapat menjawab dengan jujur : mana yang lebih mudah dan menyenangkan "menghargai orang lain dengan tulus" atau "menginginkan penghargaan yang tulus dari orang lain" ?
Bagaimana mempraktekkan "rendah hati sejati" itu ?
Sabar sesungguhnya menjadi ujian bagi mereka yang tidak memiliki kesabaran, dan hal biasa bagi mereka yang melimpah kesabaran dalam dirinya . . .
Tuhan melipat gandakan segala sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk diri kita ...
Cinta itu pun sanggup membuat langit terharu . . .
Sekarang dan di sini : mengenali dan menyadari diri sendiri serta belajar dari alam semesta dan kehidupan ....
Doa dan kepasrahan . . .
Sedangkan alang-alang liarpun berhak atas hidupnya ...
Perlukah karena angin membuat api tambah berkobar atau membuat air menjadi menghanyutkan ?
Perlukah menyala dalam terang .... ?
Sesungguhnyalah kesarjanaan tanpa hasrat belajar bisa mengantarkan kita ke bencana. THE BLACK SWAN - NASSIM NICHOLAS TALEB
Hanyut di dalam diri ....
Seberapa besar kemampuan manusia untuk dapat mengetahui masa depan ?
Adakah sesuatu dibalik badai ? tersembunyi sehingga orang harus berani melewati badai untuk melihatnya atau kasat mata karena orang takut dengan kekuatan badai itu sendiri ?
Apa yang berbeda tidak perlu disamakan, apa yang sama jangan dibedakan - Guru Bangsa KH Abdurahman Wahid
Teratur dalam keteraturan . . . tidak teratur dalam keteraturan . . . teratur dalam ketidak-teraturan . . . tidak teratur dalam ketidak-teraturan . . . . . . ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar