Rabu, 11 Juni 2008

Belajar yuk ! ! !


Mas Sigit sahabat pembaca blog ini yang berasal dari Malang mengirimkan email Sent: Monday, June 09, 2008 11:18 PM. Isinya begini :

Dah baca2 di http://energialamsemesta.blogspot.com/
dr skian byk ilmu energi yg bank Yos ikuti mana yg bener2 bantu wujudkan impian mas?


Setelah membalas singkat email Mas Sigit, saya jadi kepikiran untuk membahas pertanyaan Mas Sigit di blog ini.

Saya menyakini bahwa untuk meraih apa yang saya impikan, membutuhkan banyak ilmu dan kemampuan. Dalam dunia manajemen, lazim mengenal istilah kompetensi.

Semakin banyak kompetensi yang dimiliki akan semakin memudahkan dan melancarkan jalan untuk meraih ‘impian’. Saya senang dengan pertanyaan dari Mas Sigit menggunakan kata ‘impian’, orang lain mungkin ingin menggunakan kata ‘kesuksesan’. Silahkan saja !

Sebelum menjawab secara khusus pertanyaan Mas Sigit, saya ingin memberikan analogi. Dalam mewujudkan impian saya di bidang pekerjaan saya pun membutuhkan banyak ilmu dan kemampuan.

Untuk pekerjaan saya, saya membutuhkan kemampuan yang sifatnya general berupa kompetensi manajemen, komputer, psikologi dan hukum ketenaga kerjaan. Yang bersifat khusus saya juga membutuhkan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan.

Nah, kalau pertanyaan Mas Sigit ditujukan untuk bidang pekerjaan saya, mana kompetensi yang bener2 bantu wujudkan impian di pekerjaan saya ? Saya menjawab semuanya membantu sesuai proporsinya masing-masing.

Ibarat mau maju perang ( ini menurut saya yang orang awam ya hehehe ), saya membutuhkan pengetahuan yang cukup mengenai perang. Misalnya pengetahuan alat-alat perang, strategi perang, pengetahuan tentang medan perang dan sebagainya. Mana yang bener2 bantu ? Semuanya !

Demikian juga dengan ilmu energi, yang bermanfaat dalam mewujudkan impian hidup yang berbagai bidang pun saya membutuhkan ilmu energi yang cukup kalau tidak mau dikatakan banyak.

Mengapa begini, mengapa begitu hehehehe ?

Setelah mempelajari berbagai ilmu energi dan mempraktekkannya, saya belum menemukan ilmu energi yang sempurna. Sempurna bukan yang lagu grup band Andra and the backbone itu lho hehehe.

Pengertian sempurna yang saya maksudkan, ilmu energi yang kalau kita pelajari dan praktekkan sudah memenuhi semua kebutuhan kita secara lengkap. Mungkin itu juga arah pertanyaan Mas Sigit, sehingga kalau mempelajari satu saja ilmu energi akan menjawab harapan Mas Sigit.

Ilmu energi yang saya pelajari saat ini baik ilmu energi yang bersifat fisik ( Yoga, Prana, Meditasi ) ; metafisik ( Bio Energi, Prana Shakti ) maupun yang Fisika Quantum ( The Secret, Attractor Factor, Quantum Ikhlas ) memiliki karakteristik yang unik dan saling mengisi. Begitu juga ilmu energi yang modern menggunakan teknologi seperti binaural beat, brainwave, radio frequency, subliminal affirmation dll.

Dalam penggunaaannya sehari-hari pun dari berbagai ilmu energi saya mempergunakannya baik secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan atau istilah kerennya meng-kolaborasi-kan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Nah, usul saya kepada Mas Sigit ada baiknya mempelajari sebanyak mungkin ilmu energi yang ada. Masing-masing ada manfaatnya. Saya sendiri masih terus belajar.

Semuanya ?
Batasannya apa ?

Mungkin itu pertanyaan yang timbul di pikiran Anda. Anda semua tahu bahwa ilmu itu sangat banyak jumlahnya dan selalu berkembang. Anda sendiri juga memiliki hal-hal lain yang harus dikerjakan.

Anda sendiri yang harus menentukan batasan dan tolak ukurnya untuk hal-hal yang perlu pelajari. Kebutuhan Anda adalah filternya. Saya menyarankan Anda mencari informasi sebanyak dan selengkap mungkin sebelum memutuskan mempelajari yang mana.

Cari tahu pula, ilmu-ilmu energi yang ada itu masuk kelompok yang mana dengan melihat karakteristik dan manfaatnya. Anda yang memutuskan mana yang akan dipelajari.

7 komentar:

Ika Nuri mengatakan...

Setujuuuu......

Anonim mengatakan...

kayak di rapat ya,
setujuuuuuuuuuu hehehehehe

Ika Nuri mengatakan...

Begitu lebih baik, daripada saya bilang "Setubuuuh...", he he he.

Anonim mengatakan...

Memang lebih baik setubuh kan ...
CUma orang-orang kan suka munafik ...
Gak ngomong tapi melakukan dengan baik dan benar hehehehe ....

Ika Nuri mengatakan...

Ouch, begitu ya?

Kalau saya sih ga perlu munafik. Tidak memaksa dan dipaksa, tau konsekuensinya dan bertanggung jawab itulah yang lebih baik.

Anonim mengatakan...

Ternyata serius sekali dengan setubuh nya :)
konsekuensi dan tanggung jawab kan sesudahnya ....
Itu kalau ada dampaknya ...
Kalau tidak siapa yang peduli konsekuensi dan tanggung jawab :)

Ika Nuri mengatakan...

Peduli?

Ya kita dong yang harus peduli, minimaliskan orang-orang yang munafik (didepan ngomong tidak tapi ternyata dibelakang beraksi).

Indonesia BISA! he he he....

Pembaca Nomor :

Twitter